blackflash Wed Feb 25, 2009 7:58 pm
Ide dasar dari gagasan BLUE ENERGY atau Minyak Indonesia Bersatu, adalah ”memisahkan” air menjadi komponen Hidrogen dan Oksigen, kemudian ”menggabungkan” Hidrogen dengan Carbon, sehingga menghasilkan bahan bakar Hidrokarbon sepertihalnya dari minyak bumi. Hasilnya adalah berupa minyak sintetik (buatan).
proses ini secara teoretis bisa terjadi, memisahkan air menjadi komponen pembentuknya H dan O, bisa di lakukan dengan berbagai metoda, misal dengan elektrolis, atau juga penggunaan katalis (zat yang dapat ”mempercepat” proses reaksi). Tapi perlu dipahami, bahwa proses tersebut tetap membutuhkan ”energi”, dan itu berarti juga biaya yang mahal.
BLUE ENERGY bukanlah "bahan bakar" dari air (air laut) yang tentu murah sekali harganya. Tetap ada proses yang mendahuluinya yang akhirnya membuat "air laut" berubah dan memiliki kandungan energi
Kisruh Blue Energy berlanjut terus karena menyangkut nama Presiden
yang mendukung didirikannya pabrik Blue Energy di Cikeas yang
dikepalai oleh pembantu presiden ialah Heru Lelono, pemimpin
pendirian pabrik serta proyek Blue Energy. Menurut berita, proyek ini sudah menghabiskan Rp 10 milyar (wow.. debeli'in nasi bungkus dapet berapa yach...)
Sekian
makasih